Kisah ini diceritakan oleh Maulana Habib Luthfi bin Yahya:

Beliau naik mimbar lalu berkata:

“Satu suap yang kau masukkan ke dalam perut orang yang lapar lebih baik dari membangun seribu Masjid Jami’.

Dan lebih baik dari memberi kiswah Ka’bah dengan kain sutera.

Dan lebih baik dari orang yang qiyamullail dan ruku’.

Dan lebih baik dari berjihad melawan kekafiran dengan pedang terhunus.

Dan lebih baik dari berpuasa sepanjang tahun di waktu panas.

Jika tepung itu masuk ke dalam perut orang yang lapar, maka ia mempunyai cahaya seperti cahaya matahari yang terang benderang. Sungguh beruntung bagi orang yang memberi orang yang lapar (saudaranya sendiri).”

“Tidak usah berangkat haji, jika tetangga mu saja masih kelaparan.”

 

Source:

https://bangkitmedia.com/khutbah-terpendek-syekh-abdul-qodir-al-jailani/